Header Ads

LANGKAH PRAKTIS MENUMBUHKAN KEJUJURAN DALAM DIRI SISWA

Dra. Mao Elisabeth

Guru SMKN I Labuan Bajo


Undang-Undang No.20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Berdasarkan apa yang tertera dalam Undang-Undang di atas, dapat dikatakan bahwa pendidikan nasional tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kecerdasan siswa, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang berahklak mulia.
Salah satu hal yang berkaitan dengan karakter yang perlu dimiliki oleh siswa adalah kejujuran. Kejujuran perlu dimiliki oleh siswa, sebab dalam kehidupan bersama kejujuran merupakan suatu hal yang amat dibutuhkan. Lebih dari itu, kejujuran perlu dimiliki oleh siswa sebab pada dasarnya kejujuran sangat mudah untuk diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan. Dikatakan sulit untuk dilaksanakan sebab kejujuran dapat membawa dua dampak yang berbeda. Dampaknya ialah bahwa di satu sisi kejujuran dapat membawa perasaan lega dan perasaan menyenangkan, namun di sisi lain kejujuran bisa saja membawa kekecewaan yang mendalam.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini membawa dampak yang kurang baik terhadap perkembangan karakter siswa, terutama berkaitan dengan kejujuran siswa. Sebagai contoh, saat ini siswa terbiasa untuk menyontek pada saat dilaksanakan ujian atau ulangan harian. Perilaku ini dialami oleh hampir seluruh siswa, termasuk siswa di SMAN 1 Labuan Bajo. Hal ini menuntut para pelaku pendidikan, secara khusus para guru untuk giat menanamkan nilai-nilai serta norma-norma kehidupan, secara khusus nilai kejujuran di dalam diri siswa, sehingga siswa menjauhkan diri dari hal-hal negatif yang dapat merusak dirinya sendiri.
Menyikapi persoalan mengenai menurunya nilai kejujuran dalam diri siswa ada langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap jujur di dalam diri siswa. Langkah praktis yang dilakukan di sekolah antara lain dengan melakukan pendampingan secara rutin bagi siswa, melakukan kerjasama antara sekolah dan orangtua murid, melakukan kerjasama antara sekolah dengan dunia industri, menanamkan nilai kejujuran dalam diri siswa melalui berbagai kegiatan yang positif, serta memberikan contoh dan keteladanan yang baik bagi para siswa.
Langkah-langkah untuk menumbuhkan kejujuran di dalam diri siswa perlu di lakukan di lingkungan sekolah, sebab lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam proses pembentukan sikap dan karakter siswa. Apabila kejujuran sangat diperhatikan di dalam lingkungan sekolah, maka tentu siswa akan terbiasa dengan kejujuran. Di sisi lain, ketika lingkungan sekolah menciptakan situasi yang dapat menumbuhkan sikap tidak jujur, maka tentunya kejujuran akan sangat sulit dijumpai di dalam diri siswa. Maka sangat diharapkan agar sekolah melalui berbagai kegiatan serta melalui teladan para guru dapat menjadi suaka bagi tumbuh dan berkembangnya kejujuran siswa.
Di sisi lain perlu pula diketahui bahwa menumbuhkan kejujuran di dalam diri siswa bukan hanya merupakan tugas para guru di sekolah. Orang tua juga memiliki tanggung jawab serta perlu menumbuhkan sikap tersebut di dalam diri para siswa. Dalam hal ini, orang tua perlu menyadari bahwa kejujuran akan dimiliki oleh siswa jika sikap tersebut sudah dibiasakan sejak siswa masih berusia dini. Melalui pembiasaan, tentunya kejujuran akan dihidupi oleh siswa yang bersangkutan, sehingga siswa tersebut tidak mudah untuk melakukan hal-hal yang tidak jujur, termasuk menyontek.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa peran berbagai pihak sangatlah diperlukan untuk menumbuhkan kejujuran dalam diri siswa. Jika seluruh komponen pendidikan secara bersama-sama melakukan berbagi hal untuk menumbuhkan kejujuran, maka tentu sikap ini akan perlahan-lahan dimiliki siswa. Di sisi lain, siswa pun diharapkan untuk mampu menghidupkan kejujuran di dalam dirinya sendiri, sebab tanpa kejujuran keberhasilan akan sulit diraih. Siswa perlu menanamkan kejujuran di dalam dirinya, sebab apa yang ditanam, itulah yang akan dituai. (*)

Sumber: arsip Media Pendidikan Cakrawala NTT

Tidak ada komentar