Header Ads

MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI UPACARA BENDERA


John Pither Maro, S.Pd
Guru SMA Kristen 1 Kalabahi
Penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter saat ini sangat relevan demi mengatasi krisis moral yang sedang melanda negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya tawuran antar pelajar, pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan siswa-siswa dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan barang milik orang lain.
Ada berbagai defenisi mengenai karakter itu sendiri. Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral. Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dikatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Kertajaya (dalam Dali Gulo, 1982:29) berpendapat bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu. Sedangkan menurut Kamus Psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.
Dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter siswa merupakan sebuah hal yang harus mendapat perhatian khusus. Hal ini disebabkan karena pendidikan karakter merupakan sebuah upaya untuk menumbuhkan ciri khas atau sikap khas yang baik dalam diri siswa, sehingga siswa dapat berperilaku baik. Selain itu, pendidian karakter perlu dikembangkan di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu tempat dimana karakter siswa tumbuh dan berkembang. Apabila karakter siswa dibentuk secara baik dalam lingkungan sekolah, maka kelak siswa tersebut dapat tumbuh menjadi pribadi yang utuh, bermoral, serta bersikap dan berperilaku baik, sehingga mampu bersaing di kemudian hari.
Sebagai seorang guru mata pelajaran dan juga wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, penulis melihat bahwa pembentukan karakter siswa perlu dilakukan secara baik melalui program-program kerja yang dilaksanakan di sekolah. Sehubungan dengan program-program kerja tersebut, penulis mengupayakan pembentukan karakter siswa melalui upacara bendara setiap hari senin, sebab hal ini sejalan dengan salah satu tujuan program kerja Wakasek Kesiswaan, yaitu menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara.
Upaya ini dilakukan sebab di dalam pelaksanaan apel bendera, terdapat nilai-nilai yang bisa membentuk karakter siswa. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai cinta tanah air, nilai penghargaan terhadap jasa para pahlawan, nilai ketertiban, nilai kedisiplinan, nilai penghormatan dan penghargaan, serta nilai kekompakan dan kerja sama. Melalui upacara bendera, siswa belajar bagaimana mencintai negara dan tanah air yang telah merdeka dari tangan para penjajah. Siswa pun belajar menghargai sesama melalui penghargaanya terhadap jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi mencapai kemerdekaan negara ini. Selain itu, melalui upacara bendera siswa belajar ketertiban dan kedisiplinan serta taat terhadap peraturan yang berlaku sebagai modal baginya untuk mencapai kesuksesan. Siswa juga belajar bagaimana menanamkan sikap menghormati dan menghargai sesama melalui penghormatan dan penghargaan terhadap bendera Merah Putih pada saat upacara bendera. Kekompakan serta kerja sama pun dapat ditanamkan di dalam diri siswa yang pada saat upacara bendera berperan sebagai petugas upacara.
Selain mengandung beberapa nilai di atas, upacara bendera pun memiliki beberapa manfaat bagi pembentukan karakter siswa. Manfaat yang pertama ialah upacara bendera dapat menumbuhkan sikap percaya diri dalam diri siswa untuk menjadi pemimpin. Hal ini dapat terjadi ketika setiap siswa secara bergilir diberi kesempatan untuk tampil memimpin upacara. Melalui penampilan siswa sebagai pemimpin upacara, secara perlahan sikap kepemimpinan tersebut tumbuh dalam diri siswa. Di sisi lain, upacara bendera dapat membangun rasa percaya diri siswa. Siswa dilatih untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan menjalankan perannya sebagai petugas upacara. Upacara bendera juga bermanfaat bagi siswa untuk hidup tertib dan disiplin. Pada saat upacara bendera, terdapat aba-aba, aturan berbaris, dan tata cara yang baku untuk peran pemimpin dan yang dipimpin, sehingga siswa dapat belajar untuk menumbuhkan hal-hal tersebut di dalam dirinya. Menumbuhkan semangat kebersamaan pun merupakan salah satu manfaat upacara bendera. Siswa dapat belajar untuk bekerjasama melalui perannya sebagai petugas upacara maupun peserta upacara. 
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan suatu hal yang ada di dalam diri seseorang yang berkaitan erat dengan moral serta kepribadinnya. Dalam dunia pendidikan, karakter siswa ditanamkan melalui pendidikan karakter yang dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode dan program yang berkelanjutan. Selain itu, karakter siswa pun dapat dibangun melalui upacara bendera yang dilaksanakan di sekolah pada setiap hari senin. Melalui upacara bendera tersebut, siswa dapat memetik berbagai nilai yang berguna bagi pengembangan dirinya menjadi pribadi yang bermoral. Di samping itu, siswa pun dapat memetik manfaat dari pelaksanaan upacara bendera demi membangun karakter dirinya ke arah yang semakin baik. 

Tidak ada komentar