MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
FRANSISKUS CARLO MANGGUT, S.
Pd
Konsep
umum pendidikan merujuk pada suatu upaya untuk meningkatkan kecerdasan,
keterampilan, dan pengembangan potensi diri serta pembentukan pribadi yang
memiliki ahklak mulia serta karakter yang baik. Dalam hal ini pendidikan
memainkan peran yang amat penting dalam membentuk pribadi yang tidak hanya
cerdas, tetapi juga berkarakter baik. Dasar yuridis mengenai hal ini terdapat
dalam UUD tahun 1945 pasal 31 ayat (3) yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan
dan menyelesaikan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Selain itu, dalam permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan
disebutkan bahwa tujuan pembinaan kesiswaan antara lain adalah menyiapkan siswa
agar menjadi warga masyarakat yang ahklak mulia, demokratis, menghormati
hak-hak asasi dalam rangka mewujudkan masyarakat madani.
Deskripsi
di atas menggambarkan secara jelas bagaimana pendidikan diharapkan mampu
melahirkan pribadi yang berahklak mulia. Harapan yang demikian besar demi
melahirkan pribadi yang berahklak mulia atau pun berkarakter baik ini mendorong
sekolah sebagai wadah pendidikan formal untuk melaksanakan berbagai hal demi
tujuan tersebut. Kegiatan-kegiatan intrakurikuler serta berbagai metode
pembelajaran yang mengarah pada pembentukan karakter merupakan hal-hal yang
dilakukan oleh sekolah demi mencapai tujuan tersebut. Selain itu, sekolah pun
melaksanakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diharapkan mampu membangun
ahklak serta karakter siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
siswa baik itu kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya yang positif. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler ini
secara jelas memberikan gambaran bagaimana karakter siswa dibangun secara baik.
Selain
beberapa tujuan yang telah dideskripsikan di atas, kegiatan ekstrakurikuler
juga memiliki beberapa fungsi. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat
mereka. Kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki fungsi sosial, yakni untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Selain
itu, kegiatan ini pun berfungsi untuk mengembangkan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangannya. Pada akhirnya kegiatan ini berfungsi untuk mengembangkan
kesiapan karir peserta didik.
Melihat
fungsi kegiatan ekstrakurikuler di atas, jelas bahwa kegiatan ini mengandung
unsur-unsur yang dapat membangun karakter siswa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat
mengetahui potensi dan bakat yang ada di dalam dirinya serta belajar
mengembangkan bakat serta potensi tersebut secara baik. Hal yang paling penting
dalam kegiatan ini adalah bahwa siswa secara langsung mengalami interaksi
sosial dengan temannya, dimana melalui interaksi tersebut tumbuh nilai-nilai
sosial yang baik dalam diri siswa. Di dalam interaksi tersebut siswa belajar
bertanggung jawab, rela berkorban dan bertenggang rasa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler
pula, siswa belajar menjadi pemimpin yang baik yang dapat memimpin sesama
temannya. Sikap-sikap seperti cinta Tuhan, displin, menghargai sesama, dan
gotong royong pun dapat tumbuh dalam diri siswa ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Sebagai
contoh, melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka
yang ada disekolah, siswa belajar menjadi seorang pemimpin di hadapan
teman-teman dan guru-guru. Di samping itu siswa juga disibukkan dengan kegiatan
perkemahan dalam bentuk perjusami, persami dan kegiatan-kegiatan kepramukaan
lainnya. Kegiatan
ini dilaksanakan agar siswa dilatih untuk memiliki sikap disiplin di dalam
dirinya, mandiri serta bertanggung jawab. Contoh lain misalnya ekstrakuriuler
jurnalis. Melalui ekstrakurikuler ini siswa dilatih untuk peka terhadap
berbagai fenomena serta kejadian yang ada di lingkungannya dan mampu
membahasakannya secara baik dan benar serta sesuai dengan keaadan yang
sebenarnya kepada sesama. Dalam hal ini siswa mengembangkan sikap ingin tahu
serta menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab di dalam dirinya.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan
bagian dari upaya melahirkan pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga
berkarakter baik memiliki peran yang penting dalam membangun karakter siswa.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat menumbuhkan sikap cinta Tuhan,
tanggung jawab, toleransi, rela berkorban, displin, menghargai sesama, gotong
royong, dan sebagainya. Diharapkan agar siswa menyadari pentingya kegiatan
ekstrakurikuler, sehingga dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan baik demi
menjadi pribadi yang berahklak mulia. Selain itu, diharapkan pihak sekolah pun
mampu menyadari peran kegiatan ekstrakurikuler demi membangun karakter siswa
dengan mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung perkembangan
siswanya masing-masing. (*)
Sumber: arsip Media Pendidikan Cakrawala NTT
the article or content that is on your site gives me so much inspiration that it is very easy for everyone to read, and for the design it is very beautiful and I like your website
BalasHapusdominoqq online
poker online
bandar judi
judi terpercaya
agen domino
situs bandarq