Pentingnya Supervisi Akademik
Oleh:
Plasidus Abdon, S.Pd
Kepala Sekolah SMPN I Golewa-Ngada
Peranan
guru untuk mengembangkan eksistensi pendidikan bangsa yang sedang “membangun”
amatlah penting. Semakin professional para guru dalam melaksanakan fungsi dan
perannya akan semakin menjamin dan terciptanya posisinya sebagai agen
pembangun. Dengan kata lain potret jatih diri pendidikan bangsa di masa depan
tercermin dari potret jatih diri guru masa kini. Gerak maju dinamika pendidikan
bangsa berbanding lurus dengan citra guru melalui peran dan fungsinya.
Sejalan
dengan tantangan kehidupan yang mendunia, peran dan tanggung jawab guru pada
masa mendatang akan semakin kompleks. Hal ini menuntut guru untuk senantiasa
melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru
harus lebih kreatif dalam mengembangkan peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa
datang tidak lagi menjadi manusia super yang seakan-akan tahu segala hal sehingga
tidak perlu lagi belajar mengembangkan serta memperluas pengetahuannya. Guru
harus melakukan pembaharuan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus
menerus. Namun realitanya tidak demikian. Masih banyak guru yang belum memahami
secara optimal peran dan fungsinya. Ada guru juga yang belum mampu menyusun dan
menentukan secara baik dan tepat rencana, metode, media dan model pembelajaran
yang akan diaplikasikannya. Di sisi lain sarana dan prasarana penunjang
pelaksanaan pembelajaran juga masih kurang efektif dan efisien untuk dimanfaatkan.
Hal ini akan semakin memperparah dan memperburuk citra guru sebagai agen
pembangun bangsa. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pemimpin dinamika
proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah harus melakukan supervisi akademi
kepada guru secara kontinu. Salah satu sasarannya adalah untuk meningkatkan
mutu pembelajaran para guru. Jika demikian maka supervisi akademi kepala
sekolah terhadap guru dirasakan sangat penting demi peningkatan mutu guru itu
sendiri.
Secara
etimologis kata supervisi berasal dari kata bahasa Inggris, supervision yang
berarti pengawasan. Kata ini berasal dari dua kata yaitu super dan vision yang
berarti melihat dengan teliti pekerjaan secara keseluruhan (Thaib, 2005:2).
Awalnya istilah supervisi di mengerti secara tradisional yaitu sebagai suatu
pekerjaan mengntrol, memeriksa dan mengawasi dengan mencari-cari kesalahan
melalui tindakan memata-matai dalam rangka perbaikan pekerjaan yang telah
diberikan. Dalam perkembangan supervise di mengerti secara ilmiah dengan ciri-ciri
sebagai berikut (Sahertian, 2000: 16-17):
1. Sistematis
artinya supervisi dilakukan secara teratur, berencana dan kontinu.
2. Obyektif
artinya supervisi dilakukan berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan
sebelumnya.
3. Menggunakan
instrument yang dapat mmeberikan informasi sebagai umpan balik untuk dapat
melakukan langkah tindak lanjut menuju perbaikan di masa yang akan datang.
Pemaknaan
arti supervisi tersebut membawa implikasi dalam pola pelaksanaan dan hubungan
yang antara yang mensupervisi dengan yang di supervise. Pengertian tradisional
menganggap bahwa seorang supervisor merupakan atasan yang mempunyai otoritas
untuk menilai bahkan menentukan baik-buruk, benar-salah dari kinerja
bawahannya. Sedangkan pandangan modern memaknai supervise sebagai suatu proses
pembimbingan, pengarahan dan pembinaan kea rah perbaikan kualitas kinerja yang
lebih baik melalui proses yang sistematis dan dialogis. Maka pola hubungan
antara supervisor dengan yang di supervisi adalah hubungan mitra kerja, bukan
hubungan atasan-bawahan.
Sedangkan
kata akademi berasal dari bahasa Inggris academy dan bahasa Latin academia
(Yunani: academia) yang mempunyai beberapa arti salah satunya berarti suatu
masyarakat atau kumpulan orang-orang terpelajar. Akademik bisa juga diartikan
sebagai hal yang bersifat teoritis bukan praktis, kajian yang lebar dan
mendalam bukan kajian teknis dan konvesional dan sangat ilmiah (Tim, 2001: 84).
Kata akademik dlam konteks sekolah dipertautkan dengan segala hal yang
berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran. Sehingga kegiatan akademik adalah
kegiatan selama proses pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait dengan itu
misalnya penyususunan jadual akademik pembelajaran dan silabusnya. Sedangkan
supervisi akademik adalah supervise yang mengarah pada pengendalian dan
pembinaan bidang akademik melalui kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah
agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Dengan
demikian supervisi akademi adalah kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi dalam upaya meningkatkan kualitas produk didik melalui usaha
memotivasi, membina dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan
akademik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervise akademik
sangat penting dan harus dilaksanakan secara kontinu oleh kepala sekolah kepada
para pendidik. Sebab dengan supervisi akademik dapat memperbaiki kinerja
pendidik yang muaranya dapat meningkatkan mutu pembelajaran itu sendiri (*).
sumber:arsip Media Pendidikan Cakrawala NTT
Post a Comment