PENTINGNYA MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI
I Made Subagia Aprang Santi Takariawan, S.Ag
(Guru di SMA Negeri 1 Waingapu)
Media (singular medium) berasal
dari bahasa Latin yang secara harafiah berarti “antara” atau “perantara”. Media
merujuk pada sesuatu yang dapat menghubungkan informasi antara sumber informasi
dengan penerimanya.
Beberapa ahli memberikan definisi
tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti buku, film, video dan sebagainya.
Dari
kedua pendapat di atas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar dalam
diri peserta didik
Pendidikan Agama Hindu sebagai
bagian dari sistem pendidikan nasional harus memiliki kontribusi dalam
mengentaskan dekadensi moral dan berbagai persoalan lain yang melanda bangsa
ini. Tujuan Agama Hindu itu sendiri adalah untuk mencapai kebahagian rohani dan
kesejahteraan hidup jasmani atau kebahagiaan secara lahir dan batin. Agama
Hindu menekankan aspek kebenaran dan kebajikan (dharma) selain arta, karma dan
moksa yang akan menjadi penuntun langkah hidup manusia. Hal yang sama berlaku
untuk mata pelajaran Budi Pekerti. Dengan pelajaran Budi Pekerti, para siswa
diarahkan untuk menggunakan hati dan akalnya untuk mencapai hidup yang
bermartabat untuk kebahagiaan diri sendiri dan orang lain.
Penggunaan
ICT (Information and Communication
Technology) dalam kedua mata pelajaran tersebut menjadi suatu keniscayaan
di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat. Dengan penggunaan media ICT diharapkan
prestasi belajar siswa dalam pelajaran Agama Hindu tidak hanya terfokus pada
prestasi pada apek kognitif saja tetapi adanya keseimbangan dengan prestasi
belajar pada aspek psikomotor dan aspek afektif. Strategi pembelajaran dalam
pendidikan Agama Hindu harus diselenggarakan tidak hanya menggunakan strategi expository
tetapi juga memanfaatkan strategi inquiry yang pada akhirnya akan
mempengaruhi penggunaan variasi metode belajar, media dan sumber belajar.
Pembinaan peserta didik agama Hindu di SMA Negeri 1 Waingapu masih
banyak memiliki permasalahan seperti minimnya dana, kurangnya buku-buku Agama
Hindu, ruang kelas atau ruang belajar yang terbatas serta pemahaman materi ajar yang masih rendah khususnya dalam
materi ajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, baik secara teori maupun
dalam prakteknya. Hal ini akan menghambat guru dalam membuat media
pembelajaran. Namun dengan adanya media
ICT, khusunya internet sebagai acuan peningkatan pengetahuan dalam belajar Pendidikan
Agama Hindu di SMA Negeri 1 Waingapu, maka guru terbantu dalam mendesain model
dan metode pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa baik secara
kognitif, afektif maupun psikomotor.
Pemanfaatan ICT akan membuat peserta didik merasa lebih
nyaman dan aktif dalam belajarnya. Selain itu, agar guru tidak terkesan monoton
di depan peserta didik yang dihadapinya maka sudah seahrusnya guru memanfaatkan
media ICT dalam pembuatan media pembelajaran yang menarik minat siswa. Misalnya
dengan menyiapkan materi yang dibuat dalam bentuk aplikasi powerpoint
atau permainan yang memanfaatkan aplikasi macromedia dan sejenisnya.
Di samping itu, guru juga dapat membimbing peserta didik
untuk membuat bahan ajar berupa powerpoint
atau macromedia tersebut. Setelah itu, guru menugaskan siswa baik secara
mandiri maupun berkelompok untuk membuat media yang telah dibimbing untuk
selanjutnya dipersentasikan di depan kelas.
Dalam konteks Pendidikan Agama Hindu, proses yang
interaktif ini akan memacu minat dan kreativitas siswa dan menanamkan
nilai-nilai hidup seturut ajaran agama dan budi pekerti, misalnya kerja keras,
jujur, menghargai hasil kerja orang lain, dan bertanggungjawab. Dengan demikian
siswa akan lebih paham dan mengerti serta dapat mendalami nilai-nilai agama dan
norma-norma hidup secara utuh dan berkesinambungan. Selain itu, dengan adanya aliran informasi dan teknologi yang semakin
mudah diakses, guru Agama Hindu dapat memperlihatkan kepada murid-muridnya
peristiwa atau fenomena yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan. Pemanfaatan media berupa gambar atau video inspiratif dapat menjadi
alat bantu untuk menanamkan nilai-nilai agama dan budi pekerti ke dalam diri siswa.
Menyadari dunia yang semakin berkembang maka sudah seharusnya guru Agama
Hindu dapat sekreatif mungkin memanfaatkan media ICT
sebagai salah satu alat bantu pembelajaran guna membantu mempermudah
pemahaman peserta didik akan materi ajar yang dipelajarinya khususnya materi
ajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di SMA Negeri 1 Waingapu. (*)
Sumber: arsip Media Pendidikan Cakrawala NTT
Post a Comment